Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

[FILOSOFI] Tuah Keris Jaran Guyang √

Bukan hanya untuk tujuan guna-guna tingkat tinggi, Keris Jaran Guyang justru memberikan makna serta Tuah yang lebih dalam dari apa yang belum kita ketahui, para tokoh Spiritual pasti mengetahui kedalam serta makna yang tersirat pada Pusaka ini.

tuah keris jaran goyang

Keris berdapur Jaran Guyang bila di lihat sekilas tampak sangat sederhana, karena tidak memiliki banyak ricikan dan ukiran yang rumit pada bilahnya. Selain itu Keris Jaran Guyang tergolong Pusaka yang langka dan tidak banyak orang yang memilikinya.

Tuah utama yang terkandung di dalam sebuah Keris Jaran Guyang adalah untuk:
  • Guna-guna Tingkat tinggi
  • Pengasihan umum
  • Semua untuk jalur asmara.
Konon bagi pemilik Keris ini akan disukai oleh para wanita, janda sekalipun akan dengan mudah di buat bertekuk lutut.

Tapi sebenarnya makna dari Keris berdapur Jaran Guyang tidaklah sedangkal dan sesederhana itu atau hanya sebagai sarana pengasihan dan pemikat lawan jenis saja. Keris Jaran Guyang memiliki nilai spiritual yang tinggi, tapi selama ini banyak disalah gunakan dan disalah artikan hanya sebatas sebagai sarana pemikat lawan jenis dan pengasihan saja oleh para pemiliknya.

Tujuan seorang Empu membuat sebilah Keris, tentunya tidak hanya untuk tujuan pragmatis saja melainkan untuk memberikan ajaran-ajaran luhur yang tersirat melalui bentuk dapur, ricikan, dan
pamor pada sebilah Keris. Dalam pengartiannya:
Jaran (Kuda)
Guyang (dimandikan).

Makna spiritual yang tersirat pada Keris Jaran Guyang adalah: Jaran (Kuda) melambangkan keperkasaan,
kejantanan, kekuatan, keberanian dan sifat yang liar. Guyang (dimandikan) adalah suatu tindakan untuk membersihkan. Jadi, sifat liar yang ada dalam diri Manusia seperti kesombongan (adigang, adigung, adiguna) dan hawa
nafsu yang berlebihan harus dibersihkan (diguyang) atau dikendalikan agar mendapat pertolongan (pitulungan) Tuhan.
Sedangkan makna lain dari tuah Keris ini adalah:
Jaran (Kuda) adalah kedaraan untuk ditunggangi, dan jika binatang ini sering diguyang (dimandikan), maka akan jinak dan patuh pada majikannya.
Artinya:Seorang wanita (dalam bahasa kasarnya untuk dituggangi) jika diperlakukan dengan penuh kasih sayang seperti halnya merawat dan memandikan kuda, seperti apapupun sifatnya walaupun seliar kuda maka lama-kelamaan akan luluh dan patuh juga.
Keris Jaran Guyang, sering di artikan sebagai sarana pengasihan, sebenarnya menyimpan makna dalam hal asmara menurut filosofi Jawa.

Seperti diketahui bahwa hubungan suami istri bagi orang Jawa juga memiliki dimensi spiritual. semua itu sudah tercantum dalam kitab "Serat Centini". Hubungan badan dalam pengertian Jawa bukan hanya sekedar nafsu, melainkan ajaran Sangkan Paraning Dumadi.

Keris dapur Jaran Guyang memiliki luk 7 dengan ricikan antara lain:
  • Gandik polos
  • Pejetan
  • Tingil atau terkadang greneng wurung dan memiliki ciri khas
    blumbangan yang hampir setengah bilah.
Dalam filosofi Jawa, luk 7 berarti pitulungan, bisa diartikan fungsinya sebagai sarana untuk menolong diri sendiri atau orang lain agar mendapatkan pertolongan dari Tuhan. Keris berdapur Jaran Guyang dipercaya bisa mengikat sukma, oleh karena itu Keris ini banyak diburu oleh orang-orang yang suka bertualang dalam urusan asmara.

Selain untuk pengasihan, Keris Jaran Guyang juga memiliki tuah untuk penglarisan. Keris dapur Jaran Guyang lebih cocok dimiliki oleh orang yang memiliki tingkat spiritual yang sudah
mapan karena kekuatan sugesti dari tuah Keris ini begitu dahsyat, maka harus dimiliki oleh orang yang sudah mampu mengendalikan hawa nafsunya.

Akan tetapi, Keris Jaran Guyang sudah sangat jarang ada. Walaupun tetap masih juga ada orang yang memilikinya kebanyakan itu hanya Kamardikan yang dibuat sebagai pajangan atau Keris isian.

Posting Komentar untuk "[FILOSOFI] Tuah Keris Jaran Guyang √"